Sebagai seorang karyawan, Pernahkah berpikir mau resign?
Mungkin beberapa alasan yang melatarbelakanginya seperti karir yang
tidak maju / stagnan, lingkungan kerja kurang kondusif, politik dalam
perusahaan, ataupun income yang dirasa kurang bisa memenuhi kebutuhan
bulanan. Nah kalau diberikan pertanyaan lanjutan, mau ngapain setelah
resign?
Apakah ada yang menjawab, setelah resign ingin mencoba
berwirausaha atau dibilang menjadi entrepreneur atau istilah kerennya,
berbisnis sendiri? STOP!...coba anda baca artikel singkat ini mengenai
7 hal penting yang perlu dipersiapkan sebelum anda memutuskan langkah
karir anda kedepan.
#1 Siapkan rencana bisnis dengan matang
Sebelum anda resign anda harus siap dengan rencana bisnis mu. Anda harus
siap merencanakan nya dengan matang mulai dari modal, analisa pasar,
produk, cara pemasaran, team, standar operasional, desain, dan masih
banyak lagi. Dengan rencana bisnis yang matang, anda dapat langsung
mengeksekusi grand design bisnismu dengan tepat sasaran.
#2 Mulai dari pekerjaan sampingan
Setelah anda membuat grand design mu, Anda bisa memulainya dengan
menganggapnya sebagai pekerjaan sampingan, atau dengan kata lain
jangan resign kalau “pekerjaan sampinganmu” ini belum ada
traction / tanda-tanda diterima oleh pasar.
#3 Cari Mentor
Mengapa anda perlu mentor? karena ia adalah orang yang pernah merasakan
suka duka dan melakukan kesalahan, intinya ia tahu jalan mana yang
harus anda pilih, karena ia pernah ada di posisimu sekarang.
Dengan punya mentor, anda dapat terhindar dari kesalahan yang pernah
dilakukan oleh mentormu dimasa lalu. Jadi mentor dapat menjadi petunjuk
jalanmu. Anda nggak perlu cari jalan sendiri, bahkan dari mentor anda bisa
tahu jalan pintas menuju kesuksesan yang anda mau.
#4 Belajar Skill yang diperlukan
Setiap bisnis punya skillset nya masing-masing. Petakan skill apa yg harus
anda pelajari terlebih dahulu. Misal kalau anda mau membuka resto atau
cafe, paling tidak anda harus menguasai bagaimana mengontrol inventory,
mengatur dapur, melayani customer, memilih rasa, pemasaran, mengaudit
penjualan dll.
Selain itu anda juga harus belajar Practical Intelligence skill atau soft skill
seperti komunikasi, problem solving, leadership, persuasi, pendidikan
keuangan dan lain sebagainya. Mulai dari membaca banyak buku, mengikuti
seminar dll. Kalau tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Practical
Intelligence, silahkan komen di bawah, akan saya jelaskan khusus dalam
artikel terpisah nantinya..
#5 Kolaborasi dengan orang-orang yang lebih jago
Di bisnis apapun apalagi start-up, penting buat anda untuk mencari tim.
Sukses itu pekerjaan tim.
Nggak mudah karena membentuk tim impian itu perlu kerja keras dan
mungkin nggak bisa dikumpulkan dalam waktu singkat. Apalagi berurusan
dengan banyak orang yang memiliki karakter yang berbeda-beda.
Membangun Dream Team itu merupakan impian setiap Founder bisnis,
lihat saja Jack ma dalam merintis alibaba, dia bersama dengan 8 teman
dekatnya, Mark Zuckerberg di tahun 2008 meluncurkan Facebook beserta
dengan 4 orang teman kampusnya, bahkan Larry Page pun saat membuat
Startup Google harus mencari rekan yaitu Sergey Brin.
Dream Team itu idealnya adalah gabungan antara Generalist dan
Specialist, dengan skill set yang berbeda-beda sehingga role yang mereka
kuasai juga akan berbeda tapi melengkapi dan berjalan selaras karena
mempunyai satu visi. Apakah anda sudah tahu calon Dream team anda?
#6 Siapkan Dana Darurat
Kalau anda sudah berkeluarga saya sarankan anda mempunyai dana
darurat selama 6 bulan kedepan. Karena bisnis yang dijalankan sekarang
belum tentu bisa menghasilkan saat ini.
Di masa-masa awal bisnis dibuka anda harus siap untuk tidak mendapatkan
penghasilan. Jadi kalau anda resign tanpa dana darurat, itu adalah ide
yang sangat amat buruk sekali.
Kalau berbicara dana darurat, biasakan sisihkan dana setiap bulannya untuk
jenis dana seperti ini, sehingga andaikata bukan Pilihan untuk Resign, atau
lebih tepatnya terkena PHK dan terpaksa manuver untuk menjadi wirausaha
tidak kalang kabut, hal ini banyak terjadi di tahun 2020 dimana banyak
perusahaan yang mengurangi OPEX mereka dan liability terbesar biasanya
ada pada karyawan.
#7 Siapkan mental
Saya ucapkan selamat datang di dunia wirausaha. Mungkin dunia ini bukan
dunia seperti yang anda harapkan. Banyak orang nggak kuat menjadi
wirausaha dan balik menjadi karyawan. Dunia wirausaha adalah dunia yang
180 derajat yang berbeda dengan dunia karyawan.
Ada perkataan mentor saya, “Jadi wirausaha itu harus gagal
sehingga anda bisa belajar dari kegagalan” sedangkan di dunia
karyawan anda nggak boleh gagal, kalau anda gagal anda
merugikan perusahaan dan ujung-ujungnya anda bisa diganti oleh
orang lain. Contoh lain lagi wirausaha bukan dibayar tapi mereka
membayar orang lain terlebih dahulu baru terakhir dirinya dibayar
kalau ada sisa, karena wirausaha itu membayar sedangkan
karyawan itu dibayar. Nah itu adalah beberapa contoh perbedaan
antara dunia wirausaha dan dunia karyawan. siapkanlah mental
menjadi wirausaha terlebih dahulu itu penting.
Sekian 7 hal-hal yang menjadi pertimbangan ketika anda di posisi
ingin resign dan memutuskan untuk berWirausaha.
Semoga bermanfaat, apabila ada yang mau ditambahkan atau
didiskusikan, komen di bawah yah…
Ikuti www.ajakbisnis.com (IG : @ajakbisnis) untuk
mendapatkan pengetahuan seputar bisnis.
Comments
Post a Comment